Cilok Edy Favorit Mahasiswa Jember, Punggungnya Pun Tak Terlihat Saat Diserbu Pembeli.

Meat ball atau biasa yang disebut cilok bagi masyarakat sudah pasti tak asing jika menjumpainya.
Khususnya untuk anak kecil, mereka sangat suka sekali dengan makanan yang demikian.
Di tambah dengan warna merah saos dan sedikit kecap, mereka asyik menikmatinya.
 Apalagi penikmat sambel, kurang puas jika tanpa tambahan satu sendok ataupun lebih.


Cilok yang saya maksud ini merupakan cilok yang sudah lama beroperasi di daerah Jember.
Kalangan mahasiswa sudah tentu pasti mengenalnya. Mereka dekat dengan penjualnya.
Menurut pendapat beberapa mahasiswa yang saya temui, dan beberapa rekan di blognya, tahun 2010 cilok ini sudah beroperasi.
Tapi yang jelas berapa lama saya belum bisa memastikan, karena belum sempat bertanya secara langsung.

Foto disamping saya ambil 2 hari sebelum memposting tentang ini.
Saya mengambilnya di depan Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Universitas Jember).

Perlu kamu ketahui, bahwasanya cilok Edy yang dikenal oleh kalangan mahasiswa adalah cilok Edy yang berada di bundaran DPRD Jember.

Nah, yang terlihat di foto merupakan cabang dari cilok Edy yang di bundaran DPRD tersebut.
Saya tidak tahu jelas ada berapa cilok Edy ini. Kalo memang banyak pastinya tersebar di penjuru Jember.


Pak Edy (dkk) tentunya tidak mematok harga jual terhadap konsumennya.
Terserah mau beli berapa rupiah pasti beliau layani.
Tapi yang saya lihat, rata-rata pembeli memberikan uang 3000 rupiah keatas.

Untuk masalah rasa, jangan dikuatir. Selain saos dan kecap, beliau juga menyediakan bumbu kacang yang sudah dihaluskan (blender) terlebih dulu.
 Sayangnya saya tidak banyak mengobrol dengan beliau karena banyak mahasiswa lainnya yang harus dilayani.

Oh ya, jika kamu pecinta cilok ataupun bakso. Kamu bisa membaca artikel saya tentang Bakso kabut Bu Juhairiyah yang kian sukses dengan usahanya. Lihat selengkapnya...